Sabtu, 02 April 2011

Ninja 250R vs CBR 250, saatnya perang harga......

Di segemn 250cc ini apalagi di indonesia mayoritas mereka berasal dari kalangan menengah atas dan atas. Artinya secara ekonomi mereka pastinya mapan ;) selain itu buat konsumen di indonesia mereka yang mau mengeluarkan uang sekitar 50 jetian cuma buat motor pastinya mereka adalah “biker” enthusiast. Jadi segalam macam informasi mengenai motor baik dari segi teknologi, pricing dan performace dipastikan sudah dipahami betul oleh konsumen. Nah istilah pembodohan otomotif atau jualan jargon yah gak laku disini !
Perang Harga … karena mereka kritis!
Meski mayoritas berasal dari ekonomi menengah atas, perang harga juga berlaku disini. kenapa? karena sebaliknya, di segmen ini mereka lebih kritis mengenai value for money sebuah barang. Apalagi motor. Mereka biasanya akan mentitik beratkan pada 3 sektor utama, yaitu Harga vs Teknologi & Performa, Harga vs Branding dan Harga vs Resale value. Jadi gak serta merta cuma karena brand sebuah produk akan lebih dilirik. Sebaliknya konsumen disini akan melihat benar sesuaikah fitur dan performa motor dengan bandrolnya. Meski lebih inferior tapi jika harganya lebih reasonable bisa jadi produk tersebut lebih diminati!
Satu silinder – adalah Achilles heels bagi CBR 250 !
Meski sudah dibahas ampe bebusa, tapi 1 silinder pada CBR 250 akan menjadi titik terlemah. Soalnya kondisi ini jelas jelas akan menguntungkan Ninja 250R. karena dalam branding 2 selalu lebih baik dari 1 dan sialnya 1 kalah performa dibanding 2. Kendati mesin 1 silinder Honda CBR lebih superior buat dipakai harian tetapi tetap saja bagi biker enthusiast 2 silinder menawarkan sesuatu yang berbeda :D termasuk top speed! Buat apa top speed? Gengsi lah! nah makanya di Segmen 250cc ini terjadi sesuatu yang menarik, yaitu segmen transisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar